Pages

Wednesday, May 4, 2016

Penyelidikan Keterdapatan Mineral Logam di Kecamatan Lumar

Secara fisiografis Kecamatan Lumar memiliki luas wilayah sebesar 275,21 Km2 atau sekitar 5,10% dari total luas Wilayah Kabupaten Bengkayang sebesar 5.936 Km2, terletak pada titik koordinat 0052’10’’LU-1002’56’’LU dan 109018’71’’BT-109032’10’’BT.

Penyelidikan keterdapatan komoditas mineral logam ini merupakan upaya kami untuk memetakan jenis komoditas tambang yang terdapat di Gunung Serantak dan sekitarnya di Kecamatan Lumar.
.
Penyelidikan yang kami lakukan terbagi dalam beberapa tahapan yaitu :
1.     Studi literatur dari peneliti terdahulu;
2.     Pengumpulan data lapangan;
3.     Analisa data dan pembuatan peta;
4.     Penyusunan laporan.

Pada postingan ini kami sajikan secara umum saja, hanya untuk mendapatkan gambaran, mengetahui letak dan sebaran keterdapatan komoditas mineral logam yang ditemukan.

Selanjutnya……..

Tahapan pengkajian studi literatur dari peneliti terdahulu, diperlukan untuk mengetahui kondisi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, pola aliran air permukaan dan lithologi.

Tahapan pekerjaan lapangan yang dilakukan meliputi : pemetaan geologi permukaan, pengamatan singkapan batuan, pengambilan conto batuan, pengambilan titik koordinat, pendataan dan pengamatan lubang-lubang tambang existing.

Hasil Pemetaan geologi permukaan diketahui bahwa stratigrafi formasi batuan penyusun daerah ini adalah :

a)  Formasi Banan (Rub); berupa batuan sedimen yang diendapkan pada cekungan berumur Trias-Akhir.Litologinya berupa batupasir kasar hingga menengah, kelabu coklat hingga terang, volkanoklastika, berkonglomerat alas; Batupasir hitam dan halus serta serpih, setempat sabakan, berlapis susun, berkarbon dan sedikit tufaan; Batupasir tufaan berbutir sedang, diselingi oleh tufa asam dan batupasir hitam, batulanau, batulumpur, turmalin termal membentuk batutanduk.

b)  Formasi Sungai Betung (Jls); berupa batuan sedimen yang diendapkan pada cekungan berumur Jura-Awal. Litologinya berupa batupasir berselingan dengan batulanau dan batulumpur; Memperlihatkan perlapisan dengan struktur sedimen, convolute, laminar, dan cross bedding. Banyak terdapat nodul pyrite. Dibagian atas formasi ini diendapkan batupasir berbutir halus dan tufaan.

c)     Formasi Gabbro Setinjam (Kuse); berupa batuan beku intrusif terbentuk pada Creata-Atas berkomposisi gabbro hornblende-pyroxene, setempat dengan biotit dan olivine.

d)    Volkanik Serantak (Tes); merupakan batuan volkanik yang dihasilkan oleh volkanisme yang berlangsung pada Eosen-Tengah tidak selaras dengan Formasi Banan, dengan litologi berupa lapili dasitik, tufa litik dan kristalin breksi tufaan setempat yang memperlihatkan band-aliran, rhyodasit, terubah sebagian, berwarna abu-abu terang sampai kecoklatan, banyak ditemukan veinlet mengandung pyrite, pyrrhotite, pyrolusite, dan ferrugineous.

e)     Dasit Bawang (Teb); merupakan batuan volkanik yang dihasilkan oleh volkanisme yang berlangsung pada Eosen-Tengah selaras dengan Volkanik Serantak, dengan litologi berupa lava dasit porfiritik dengan fenokris plagioklas dan kuarsa, sedikit tonalit.

f)      Terobosan Sintang (Toms); berlangsung pada Miosen-Akhir pada umumnya selaras dengan Dasit Bawang, litologinya berupa diorite, mikrodiorit, granodiorit, diorite kuarsa, gabro kuarsa, tonalit; Alterasi setempat pada Formasi Banan (Rub), Formasi Sungai Betung (Jls), Volkanik Serantak (Tes), dan Lava Dasit Bawang (Teb) pada umumnya menjadi serisit yang berasosiasi dengan calcopyrit-molibdenit-bearing quartz veins, dan disseminated-pyrite.

Struktur geologi yang berkembang di daerah ini merupakan struktur sesar berarah timur laut-utara, sedangkan lipatan yang terbentuk berarah baratlaut-tenggara.


Hasil pemetaan geologi permukaan ini menghasilkan sebaran litologi batuan beku paling dominan seperti diorite, granodiorit dan tonalit. Sedangkan batuan sedimen seperti lempung, diperkirakan merupakan batuan hasil ubahan (alterasi) dari batuan induknya, yaitu batuan beku.

http://baloary.blogspot.co.id/
Peta Sebaran Komoditas Tambang di Kecamatan Lumar

Terbentuknya mineral bijih melalui proses hydrothermal menghasilkan mineral bijih emas primer, perak, tembaga, mangan, antimoni dalam bentuk stibnite, molybdenum, timbal dalam urat kuarsa bersama sfalerit, cinnabar dalam urat kuarsa pada batuan granodiorit dan konsentrat emas.

Prakiraan potensi emas di Gunung Serantak berkisar (kadar Au 2,264 gr/m3), Sintoro (kadar Au 0,2-0,7 gr/t)  dan Sekarem (kadar Au bijih 110 gr/t, Au urat 64 gr/t). Sedangkan prakiraan potensi tembaga kadar Cu 39 g/t, Pb : 32 g/t, Zn 131 g/t, Lokasi Pengamatan Baguruh (kadar Cu 0,01%, Au 0,2 g/t, Mo 0,01%).

Bagi pembaca sekalian, tulisan ini masih sangat dangkal, perlu dilakukan eksplorasi detail dan penentuan metode penyelidikan yang tepat, sehingga menghasilkan data yang lebih terukur dan akurat.


Sumber :
  1. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat, "Penelitian dan Pendataan Potensi Tambang", Tahun 2010;

  1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung,"Peta Geologi Lembar Singkawang, Kalimantan,  Skala 1 : 250.000", Suwarna. N dan Langford. RP, Tahun 1993.

Mohon koreksi dan saran, semoga bermanfaat.


0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat