Pages

Thursday, May 19, 2016

Kaolin

Kaolin
Istilah kaolin diambil dari nama sebuah pegunungan di Cina, yaitu ”kauling” yang artinya pegunungan tinggi. ”Kauling” kemudian populer dikalangan para penambang Cina yang menambang tanah lempung untuk pembuatan keramik, patung, guci, dan berbagai perkakas lainnya seperti piring, teko, dan cangkir. Beberapa negara lainnya menyebut kaolin dengan istilah ”Cina Clay”.

Proses Terbentuknya (Genesa)
Sebelum menguraikan lebih lanjut, maaf jika penulis banyak menggunakan bahasa-bahasa teknis dengan maksud untuk memberikan pengertian yang sebenarnya.....paling tidak dapat menambah sedikit wawasan dalam bidang geologi.

Kembali ke topik awal, kaolin merupakan komoditas mineral non logam yang tersusun dari mineral lempung dengan kandungan besi yang rendah.

Pada umumnya kaolin terbentuk dari proses pelapukan dan proses hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung feldspar dimana mineral potassium aluminium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin. Dapat pula terbentuk sebagai pelapukan batuan metamorf khususnya gneiss.

Proses pelapukan terjadi pada permukaan atau sangat dekat dengan permukaan pada batuan beku. Endapan kaolin yang terjadi karena proses hydrothermal terdapat pada rekahan-rekahan, patahan atau daerah dengan permeabilitas tinggi.

Jenis dan Sifat Fisik Mineral
http://baloary.blogspot.co.id/
Sampel Kaolin yang terdapat di Desa Pawangi Kec. Capkala
Jenis mineral-mineral yang dikategorikan kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit dan haloisit dengan kaolinit sebagai mineral utama.

Kaolin umumnya berwarna putih, kekerasan 2 – 2,5, berat jenis 2,60 – 2,63, indeks bias 1,56, titik lebur 1850OC, plastis, daya hantar panas dan listrik rendah, PH bervariasi, mampu menyerap air (kedap air), apabila massa kaolin diremas mudah hancur dan butirannya menempel ditangan.
  
Penambangan
Teknik penambangan kaolin dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1.  Tambang terbuka (open pit)
2.  Tambang semprot (hydraulicking)
3.  Tambang dalam (Underground mining)

Dibandingkan tambang dalam, tambang terbuka dan tambang semprot lebih banyak diterapkan untuk penambangan kaolin. Penerapan teknik penambangan ini disesuaikan dengan kondisi endapan.
  
Pengolahan
Setiap komoditas tambang baik itu mineral logam, non logam bahkan batuan dengan tujuan ekspor, terlebih dahulu dilakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dan mendapatkan kuota ekspor dari pemerintah......artinya pelaku usaha tidak boleh lagi menjual ”tanah air” ke luar negeri.

Maksud kebijakan pemerintah atas larangan ekspor raw materials hasil pertambangan, antara lain untuk menjaga pasokan bahan baku dalam negeri (ketahanan industri), dan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk hasil tambang tersebut.

Secara teknis, pengolahan dan pemurnian kaolin ditujukan untuk membuang mineral atau kontaminan seperti pasir kuarsa, oksida besi, oksida titanium, mika dll. Selain itu untuk mendapatkan butir-butir halus, tingkat keputihan atau kecerahan tinggi, kadar air tertentu, PH tertentu dan sifat-sifat lainnya. Pada dasarnya proses pengolahan yang dilakukan sangat tergantung pada jumlah, jenis mineral pengotor dan spesifikasi penggunaan (dapat memenuhi permintaan buyer).

Penggunaan
Kaolin sebagai bahan baku industri mempunyai kegunaan diantaranya :
1. Industri keramik dan porselin, kaolin digunakan sebagai bahan body melalui proses adonan maupun dalam bentuk glasir.
2.     Industri kertas, kaolin digunakan sebagai bahan pengisi, pemutih dan bahan pelapis.
3.     Industri karet, kaolin digunakan sebagai bahan vulkanisir.
4.     Bahan tahan api, kaolin digunakan sebagai bahan utama pembuatan bata tahan api.
5.  Bagian dari industri cat, kaolin digunakan : bahan extender produksi cat, sebagai bahansubstitusi yang mewarnai cat, dan untuk membuat cat berwarna cemerlang.
6.  Industri obat-obatan, kaolin digunakan dalam peracikan obat diare berfungsi penyerap racun.

Keterdapatan Kaolin
Keterdapatan kaolin dan telah diusahakan hingga saat ini selain di Bangka dan Belitung, juga terdapat di Desa Pawangi Kecamatan Capkala Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.
 
Morfologi endapan kaolin di Kec. Capkala Kabupaten Bengkayang
Penyebaran dan kandungan endapan kaolin yang terdapat di Kabupaten Bengkayang cukup bervariatif yaitu : di Kecamatan Capkala (Mandor dan Pangkalan Batu) kadar SiO2 51-60%, Fe2O3 1,3% dan Al2O3 19-23%; Kecamatan Monterado kadar SiO2 51-60%, Fe2O3 1,3% dan Al2O3 16-26%;  dan Kecamatan Lumar kadar SiO2 51-60%, Fe2O3 1,3% dan Al2O3 14-25% (Laporan Pendataan Potensi Tambang Tahun 2010, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang).

Endapan kaolin potensial berupa endapan residual dari hasil pelapukan batuan beku asam/granit di Kabupaten Bengkayang terdapat di sekitar Dusun Bukitbatu, Desa Pawangi, Kecamatan Capkala. Potensi kaolin di daerah ini dengan sebaran sekitar 1.800 hektar mempunyai sumber daya tertunjuk yang tercatat sebesar 180.000.000 ton (Laporan Eksplorasi Umum Endapan Ballclay di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat Oleh : Zulfikar, Sodik Kaelani, Djadja Turdjaja, Pusat Sumber Daya Geologi).

Kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui ini, dalam pengelolaan dan pemanfaatannya, diharapkan dapat memberikan asas manfaat bagi semua pihak.


0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat